Ruang bawah tanah Lawang Sewu Semarang resmi dibuka untuk umum, menarik ratusan pengunjung tiap hari. Temukan sejarah dan arsitektur unik.
Ruang bawah tanah di bangunan ikonik Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, sekarang resmi dibuka untuk umum. Menurut Direktur Operasi PT KAI Wisata, Wawan Ariyanto, pembukaan ini dilakukan untuk memenuhi rasa penasaran masyarakat. Sejak dibuka, jumlah pengunjung terus meningkat, bahkan mencapai 300 hingga 400 orang per hari.
“Orang Indonesia biasanya tertarik dengan hal-hal yang berbau mistis, dan itu menjadi salah satu daya tarik Lawang Sewu. Namun, dari sisi keamanan, semuanya sudah terjamin. Dengan dibukanya ruang bawah tanah ini, pengunjung tidak perlu lagi penasaran. Lawang Sewu kini terasa lebih lengkap dengan adanya akses ke bungker bawah tanah,” jelas Wawan.
Menyimpan Nilai Sejarah yang Tinggi
Ilustrasi Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu
Ruang bawah tanah Lawang Sewu memiliki nilai sejarah yang penting. Dulunya, ruangan ini digunakan sebagai saluran air dan penjara. Arsitektur khas kolonial yang memadukan fungsi dan keindahan menjadi daya tarik tersendiri.
Lawang Sewu awalnya dibangun sebagai Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta zaman Belanda, yaitu Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Seiring bertambahnya jumlah pegawai NIS, diputuskan untuk membangun kantor administrasi baru di Semarang, tepatnya di Jalan Pemuda.
Bangunan ini dirancang oleh dua arsitek asal Belanda, Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag. Lawang Sewu dirancang dengan banyak jendela dan pintu untuk sistem sirkulasi udara yang baik. Karena jumlah pintunya yang sangat banyak, masyarakat akhirnya menyebutnya "Lawang Sewu" (seribu pintu).
Selain itu, keunikan Lawang Sewu juga terletak pada ornamen kaca patri yang menceritakan berbagai hal bersejarah, seperti kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia (Jakarta), serta kejayaan kereta api.
Lawang Sewu, yang dibangun sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS, menjadi bukti sejarah awal perkembangan perkeretaapian di Indonesia. Dengan dibukanya ruang bawah tanah, pengunjung kini bisa lebih menikmati dan memahami sejarah panjang yang tersimpan di balik bangunan ikonik ini.
Credit :
Penulis : Daniel Bintang
Komentar